Berkembang pesatnya teknologi mobil di beberapa negara maju, turut mengundang beragam teknologi canggih yang memungkinkan kendaraan bisa berjalan dan mengemudi sendiri secara otomatis tanpa adanya seorang supir di belakang kemudi.
Ya, Self Driving Cars - istilah yang digunakan untuk mobil yang bisa mengemudi secara otomatis tanpa bantuan supir/manusia memang menjadi tren teknologi yang kini banyak di geluti oleh perusahaan raksasa.
Sebutlah Nissan, sebuah perusahaan otomotif terkenal yang berkerja sama dengan DeNa, tak lama lagi segera membuka layanan jasa taxi tanpa supir di Jepang.
Bahkan pada April tahun ini, California (sebuah negara bagian di Amerika Serikat) akan melakukan uji coba dengan mengijinkan mobil tanpa supir mengemudi secara nyata di jalan raya milik publik.
Jika, Anda penasaran tentang bagaimana sebuah "Self Driving Cars" berjalan secara nyata dijalan raya, berikut kami sisipkan sebuah video unggahan yang menampilkan aksi dari sebuah "Self Driving Cars" dijalan.
Sudah ditonton videonya ?
Ya, Anda akan menyaksikan bahwa mobil tersebut bisa otomatis berjalan dan mengemudi sendiri sesuai dengan jalur tujuan yang sudah ditetapkan. Saking canggihnya sehingga "Self Driving Cars" bisa memutuskan untuk berhenti ketika lampu traffik light berwarna merah dan kembali jalan setelah lampu hijau menyala.
Kira-kira seperti apa ya cara kerjanya ? Berikut kami informasikan cara kerja "Self Driving Cars" ..
Secara garis besar, "Self Driving Cars" memiliki 5 sistem penting yang saling melengkapi agar mobil tersebut bisa mengemudi secara otomatis. Sistem-sistem tersebut adalah
Hasil data tersebut kemudian diolah komputer sebagai data untuk menentukan tindakan / kontrol yang harus dilakukan oleh mobil tersebut.
Jika di ibaratkan, sistem ini cara kerjanya seperti mata dan pikiran manusia yang sedang mengemudi sebuah mobil, dimana mata manusia akan memberikan informasi yang dilihat kepada otak untuk kemudian diolah dan dijadikan dasar untuk melakukan tindakan.
Sensor-sensor ini memiliki sedikit keunggulan dibanding data kamera terkait jarak, kecepatan, ataupun pada saat kondisi dan cuaca buruk sekalipun.
Data-data dari sensor-sensor tersebut kemudian digabung dengan data dari Computer Vision untuk diolah untuk membangun pemahaman menyeluruh tentang keadaan lingkungan disekitar mobil.
Baca juga :
Jika kita membandingkan dengan GPS, tingkat keakuratan yang dimiliki oleh GPS setidaknya hanya mampu sampai 1-2 meter saja.
Untuk "Self Driving Cars" ini, diciptakanlah algoritma yang jauh lebih canggih sehingga bisa membantu kendaraan untuk melokalisasi dirinya hingga 1-2 sentimeter tersebut.
Setelah mobil mendapatkan data dan mengetahui seperti apa kondisi di sekitar, letak jalur jalan, dan posisi mobil dengan kendaraan lain disekitar, maka komputer akan memutuskan tindakan yang diperlukan hingga membangun lintasan berikutnya agar manuver bisa dilakukan secara aman dan nyaman.
Artinya, sistem control ini akan melakukan aksi dan tindakan untuk menentukan arah, kecepatan, dan laju mobil yang diperlukan sesuai dengan keputusan yang sudah didapat dari olahan data sebelumnya.
Ya, Self Driving Cars - istilah yang digunakan untuk mobil yang bisa mengemudi secara otomatis tanpa bantuan supir/manusia memang menjadi tren teknologi yang kini banyak di geluti oleh perusahaan raksasa.
Sebutlah Nissan, sebuah perusahaan otomotif terkenal yang berkerja sama dengan DeNa, tak lama lagi segera membuka layanan jasa taxi tanpa supir di Jepang.
Bahkan pada April tahun ini, California (sebuah negara bagian di Amerika Serikat) akan melakukan uji coba dengan mengijinkan mobil tanpa supir mengemudi secara nyata di jalan raya milik publik.
Benarkah Mobil Bisa Mengemudi Sendiri ?
Jika, Anda penasaran tentang bagaimana sebuah "Self Driving Cars" berjalan secara nyata dijalan raya, berikut kami sisipkan sebuah video unggahan yang menampilkan aksi dari sebuah "Self Driving Cars" dijalan.
Sudah ditonton videonya ?
Ya, Anda akan menyaksikan bahwa mobil tersebut bisa otomatis berjalan dan mengemudi sendiri sesuai dengan jalur tujuan yang sudah ditetapkan. Saking canggihnya sehingga "Self Driving Cars" bisa memutuskan untuk berhenti ketika lampu traffik light berwarna merah dan kembali jalan setelah lampu hijau menyala.
Kira-kira seperti apa ya cara kerjanya ? Berikut kami informasikan cara kerja "Self Driving Cars" ..
Cara Kerja "Self Driving Cars"
Secara garis besar, "Self Driving Cars" memiliki 5 sistem penting yang saling melengkapi agar mobil tersebut bisa mengemudi secara otomatis. Sistem-sistem tersebut adalah
- Computer Vision
- Sensor Fusion
- Localization
- Path Planning
- Control
1. Computer Vision
Computer Vision adalah sebuah sistem yang mengolah data gambar hasil rekaman video kamera untuk membaca dan menangkap objek-objek dijalan secara "real-time" seperti garis marka jalan, mobil, orang, dan benda-benda lainnya disaat mobil melaju.Hasil data tersebut kemudian diolah komputer sebagai data untuk menentukan tindakan / kontrol yang harus dilakukan oleh mobil tersebut.
Jika di ibaratkan, sistem ini cara kerjanya seperti mata dan pikiran manusia yang sedang mengemudi sebuah mobil, dimana mata manusia akan memberikan informasi yang dilihat kepada otak untuk kemudian diolah dan dijadikan dasar untuk melakukan tindakan.
2. Sensor Fusion
Sensor Fusion merupakan sistem yang mengintegrasikan berbagai macam sensor yang ada didalam "Self Driving Cars" seperti Sensor Ultrasonic, Image Sensor, LIDAR Sensor (Light Detection and Ranging), termasuk didalamnya data kamera dalam sistem Computer Vision.Sensor-sensor ini memiliki sedikit keunggulan dibanding data kamera terkait jarak, kecepatan, ataupun pada saat kondisi dan cuaca buruk sekalipun.
Data-data dari sensor-sensor tersebut kemudian digabung dengan data dari Computer Vision untuk diolah untuk membangun pemahaman menyeluruh tentang keadaan lingkungan disekitar mobil.
Baca juga :
3. Localization
Sistem Localization ini adalah sistem yang akan menentukan lokasi nyata dari mobil berada. Sistem ini (menurut beberapa sumber) memiliki tingkat keakuratan sekurang-kurangnya 1-2 sentimeter terhadap bodi mobil.Jika kita membandingkan dengan GPS, tingkat keakuratan yang dimiliki oleh GPS setidaknya hanya mampu sampai 1-2 meter saja.
Untuk "Self Driving Cars" ini, diciptakanlah algoritma yang jauh lebih canggih sehingga bisa membantu kendaraan untuk melokalisasi dirinya hingga 1-2 sentimeter tersebut.
4. Path Planning
Path Planning adalah sistem yang akan menentukan jalur mobil yang akan di tuju dengan menggunakan data-data yang sudah dihasilkan dari sensor-sensor dan kamera.Setelah mobil mendapatkan data dan mengetahui seperti apa kondisi di sekitar, letak jalur jalan, dan posisi mobil dengan kendaraan lain disekitar, maka komputer akan memutuskan tindakan yang diperlukan hingga membangun lintasan berikutnya agar manuver bisa dilakukan secara aman dan nyaman.
5. Control
Control adalah sistem yang akan mengatur pergerakan mobil secara menyeluruh baik itu memutar kemudi, menekan throttle gas atau pun melakukan pengereman untuk mengikuti lintasan yang sudah ditetapkan dalam Path planning.Artinya, sistem control ini akan melakukan aksi dan tindakan untuk menentukan arah, kecepatan, dan laju mobil yang diperlukan sesuai dengan keputusan yang sudah didapat dari olahan data sebelumnya.