Senin, 27 April 2020

Penelitian Bahan Tekstil Dengan Mikroskop

Kevin Taw
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Pemeriksaan serat bahan tekstil dapat dilakukan melalui mikroskop atau kaca pembesar bila melalui kasat mata belum dapat diketahui asal serat bahan tekstil. Setiap serat bila diperbesar 100 kali melalui mikroskop atau kaca pembesar akan menunjukkan bermacam macam gambaran. 

Melalui mikroskop kita dapat melihat serat bahan tekstil dengan jelas penampang melintang dan penampang membujur dari tiap serat tekstil. Melalui microskop serat tekstil yang asli (belum disempurnakan) dengan serat tekstil yang telah disempurnakan juga akan nampak perbedaannya. Berikut adalah gambaran penampang serat tekstil yang dilihat melalui mikroskop.

A. Serat Alam
Serat alam adalah serat yang langsung diperoleh di alam. Pada umumnya kain dari Serat alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan”. Serat alam digolongkan lagi menjadi serat proten yang terdiri dari wol dan sutera, serat selulosa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

1. Serat Protein (Wol, Sutera)
Golongan serat alam yang berasal dari hewan (protein) terdiri dari serat alam dan serat buatan. Wool dan sutera termasuk golongan serat alam,

a. Serat Wol
Wol adalah bahan tekstil yang terbuat dari bulu domba jenis biri biri. Bila dilihat melalui mikroskop, serat wol terdiri dari dua atau tiga lapisan
  • Kulitnya terjadi dari sisik sisik tindih menindih seperti gelas tersusun. Sisik ini dilindungi oleh selaput tipis (membrane) yang tidak mengandung protein dan bersifat menolak air.
  • Kulit bagian dalam yang terdiri dari sel sel yang menbentuk 90 % dari serabut.
  • Medula atau sumsum di tengah tengah yang mengandung pigment dan menentukan warna serat. Medula hanya terdapat pada wol yang kasar dan wol yang tidak berasal dari biri biri.
 Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan  Penelitian Bahan Tekstil Dengan Mikroskop
b. Sutera
Sutera adalah serat protein berbentuk Filament atau benang terus yang terbuat dari jenis serangga yang disebut Lepidoptera. Serat tersebut dihasilkan oleh larva ulat sutera saat membentuk kepompong.
  1. Dengan mikroskop terlihat dua filament yang disatukan dengan perekat, (serisin).
  2. Filamen terlihat sebagai pita yang bergaris garis dan terdapat gumpalan disana sini yang menghubungkan antara pita pita yang satu dengan yang lain. Dengan air panas serisin akan mencair dan terlepas, kemudian akan tampak dua filamen yang tidak mengandung serisin terlihat berkilau dan tembus terang.
 Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan  Penelitian Bahan Tekstil Dengan Mikroskop
2. Penelitian Serat Sellulosa
Sellulosa adalah golongan serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Serat yang termasuk serat sellulosa dari alam antara lain, serat biji (kapas dan kapok), serat batang (lenan, rami, goni dan henep), serat daun (abaka dan sisal).

Kapas.
Di Jawa Timur ada tanaman kapas yang panjang seratnya sekitar 25 mm yang disebut dengan kapas kamboja. Penampang membujur dari serat kapas di bawah mikroskop tampak seperti pita pipih dan berpilin-pilin. Pilinan ini disebut pilinan asli. Pilin asli ini hanya terdapat pada kapas yang dapat menyebabkan benang tidak terlepas waktu dipilin. Penampang melintang dari serat kapas dibagi 3 bagian yaitu,
  1. Lumen merupakan rongga yang kosong, dalam keadaan basah berisi air.
  2. Dindingnya dinamakan selulasa.
  3. Kutikula, merupakan lapisan yang sangat tipis dan mengandung zat semacam lilin (kulit). Kulit ini tidak larut dalam air, karena itu sukar mengisap zat warna. Pada waktu dikelantang kulit larut dalam air, oleh karena itu bahan yang sudah dikelantang lebih mudah dicelup daripada bahan yang belum dikelantang.

Lenan
Lenan adalah salah satu serat batang yang berasal dari tanaman vlas. Rusia adalah negara terbesar lenan di dunia tetapi Irlandia negara penghasil lenan terbaik. Serat lenan kalau dilihat di bawah mikroskop, bentuknya seperti silinder. Pada bentuk silinder ini terlihat ruas-ruas yang menyerupai bentuk batang bambu. Sedang bagian dalamnya terdapat lumen yang sempit dibatasi oleh dinding tebal.

Rami
Rami berasal dari tanaman Bochmeria Nibea yang diambil batangnya. Bila dilihat melalui kaca pembesar atau mikroskop, penampang lintang serat rami berbentuk oval atau lonjong dengan dinding sel yang tebal dan lumen yang pipih. Penampang membujur serat rami terlihat seperti silinder dengan permukaan bergaris garis dan berkerut membentuk benjolan benjolan kecil.

Goni
Serat Goni adalah serat kulit batang yang dikenal sejak zaman Mesir kuno. India merupakan penghasil dan pengolah Goni yang utama di dunia. Selain India negara penghasil Goni adalah Taiwan dan Brazilia.

Bila dilihat melalui kaca pembesar (mikroskop), penampang lintang serat goni berbentuk segi banyak dengan sudut sudut yang tajam. Dinding sel tebal dan lumen lebar berbentuk lonjong. Bentuk lumen tidak teratur, bagian yang terdekat dengan dasar lebar dan bagian dekat ujung menyempit, ujung serat meruncing

Rosela
Rosela, adalah serat yang diambil dari kulit pohon Rosela (Java Jute). Bila dilihat melalui kaca pembesar penampang lintang serat rosela berbentuk segi banyak, dinding sel tebal dan lumen berbentuk oval. Bentuk penampang membujur lumen tidak teratur ujung serat meruncing.

Sisal
Sisal berasal dari daun tumbuhan Agave sisalana. Serat sisal pada umumnya dibuat untuk tali-temali. Struktur serat sisal berbentuk memanjang sepert i silinder dengan lumen lebar dan pada ujung sel tumpul, kadang kala bercabang. Penampang lintang berbentuk segi banyak membulat.

B. Penelitian Serat Buatan
  1. Rayon kupramonium. Serat kupramonium, terlihat berkilau lembut seperti filament sutera.
  2. Serat Rayon Viskosa, Serat rayon viscosa terlihat seperti benang memanjang, lebar, dan licin.
  3. Serat Asetat Serat asetat, bila diletakkan di bawah mikroskop kelihatan berkilau dan mempunyai dua garis yang membagi serat itu.
  4. Nilon bila diselidiki dengan mikroskop tampak sangat berkilau berbentuk bulat, rata (tidak berbintik-bintik) dan jernih (transparant).
  5. Dekron. Dekron, bila dilihat dengan mikroskop, tampak lurus, rata, dan bulat, terlihat titiktitik tersebar di seluruh serat.
  6. Serat Orlon dilihat dengan mikroskop menyerupai tulang anjing, sedangkan bila dilihat dari samping terlihat memanjang, rata dan licin.
  7. Serat Asbes Serat asbes dibawah mikroskop terlihat bentuknya bergelombang sampai lurus, tidak padat seperti pipa.
  8. Serat Gelas/Kaca Serat Gelas, dilihat dengan mikroskop akan tampak bulat, tembus cahaya, sangat halus, dan amat mudah dilentur.

C. Penelitian Secara Visual Dengan Mikroskop
Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain:
  1. Mikroskop atau mikroskop slide dan cover slip.
  2. Jarum bedah.
  3. Pipet (Droper Eye).
  4. Serat bahan tekstil/benang sebagai sampel penelitian.
  5. Air suling untuk pemasangan seluruh serat lainnya.
  6. Parafin cair (zat ini hanya digunakan untuk serat rami).

Langkah kerja
  1. Siapkan buku/kertas untuk mencatat hasil penelitian.
  2. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
  3. Tempatkan 2 sampai 3 tetes air suling dengan menggunakan pipet (droper eye) pada slide mikroskop atau mikroskop yang sederhana, potong sekitar 10 serat bahan tekstil sepanjang 5 mm dan pastikan serat tersebut jatuh kedalam tetesan air suling.
  4. Tekan dan aduk serat tersebut menggunakan jarum bedah secara perlahan dan hati-hati, tempatkan penutup slide diatas serat bahan tekstil kemudian amati dan periksa serat secara teliti untuk melihat strukturnya.
  5. Gambarlah sketsa dari struktur serat bahan tekstil yang telah anda teliti di bawah mikroskop (penampang membujur dan penampang melintang)