Sabtu, 18 April 2020

Hidrosfer

Kevin Taw
Hidrosfer

Hampir 70% bagian permukaan bumi berwarna biru. Seolah-olah bumi terselimuti warna biru. Warna biru menggambarkan perairan yang ada di bumi. Dengan kata lain, bumi yang manusia huni diselimuti oleh air, atau yang sering disebut Hidrosfer.
 Warna biru menggambarkan perairan yang ada di bumi Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphaira yang berarti selimut. Jadi, Hidrosfer merupakan lapisan air yang menyelimuti bumi. Hidrosfer tidak hanya meliputi perairan yang luas seperti laut dan samudera. Hidrosfer juga meliputi air sungai, air danau, air tanah dan uap air yang ada di udara.

Air sangatlah penting bagi kehidupan. Hampir setiap elemen kehidupan memerlukan air untuk melangsungkan kehidupannya. Tumbuhan memerlukan air untuk berfotosintesis, sedangkan manusia memerlukan air untuk metabolisme dan memenuhi kebutuhan hidup. Tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup tanpa air. Air ada di bumi mengalami sebuah siklus yang dinamakan siklus hidrologi atau siklus air. Siklus hidrologi merupakan sebuah proses daur ulang air secara terus menerus.
 Warna biru menggambarkan perairan yang ada di bumi Hidrosfer
Siklus air bermula ketika panas matahari menguapkan air yang ada di laut dan di permukaan bumi (evaporasi). Uap air itu akan berkumpul di angkasa dan terjadi proses kondensasi (pengembunan) hingga terbentuk awan. Awan itu kemudian akan berjalan sesuai dengan arah hembusan angin. Penguapan yang terjadi setiap  hari mengakibatkan uap yang menjadi awan semakin banyak. Apabila awan sudah tidak dapat menampung uap dari evaporasi, maka uap air di awan akan turun sebagai hujan. Air hujan akan mengisi cadangan air yang berada di permukaan bumi. Proses ini berlangsung terus menerus.

Air memiliki siklus daur ulang yang berlangsung terus menerus, yang dimulai dengan proses evaporasi hingga akhirnya air jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan. Siklus air ini menjaga ketersediaan air di bumi. Namun, curah hujan yang terjadi setiap tahun tidak sama. Ada kalanya curah hujan rendah/sedikit dan ada kalanya curah hujan tinggi. Jika curah hujan tinggi, simpanan air di permukaan bumi seperti danau, waduk, atau sungai meluap, sehingga berpotensi banjir.

Penyebab utama banjir memang berasal dari curah hujan yang tinggi yang dapat mempengaruhi terjadinya banjir. Apabila hujan besar terus menerus, tentu air tidak akan langsung masuk ke saluran pembuangan air, melainkan air yang turun akan menjadi genangan. Dan genangan air itu lama-lama akan semakin menumpuk dan menjadi banjir, serta akan merusak aspal dan jalanan yang terkikis oleh air terlalu lama.

Namun, semua itu tergantung dengan penampungan dan drainase dilokasi itu, jika drainase dan penampungan air tidak lancar berarti penampungan itu tidak dirawat secara teratur, sehingga membuat air hujan tersumbat tidak lancar dan akan menjadi penumpukan dan genangan besar yang jadi penyebab bencana banjir.

Penyebab lainnya juga bisa karena air sungai yang meluap, karena tidak lancar saluran pembuangan air sehingga menyebabkan air sungai tidak mengalir dengan baik dan menjadi meluap keluar. Saluran air tidak lancar karena saluran itu tersumbat oleh sampah-sampah, sehingga bila curah hujan cukup tinggi dan dalam jangka waktu yang lama, seringkali menyebabkan banjir akibat luapan air sungai akibat ke tidak pedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Penebangan hutan secara liar tanpa memikirkan dampak akibat kerusakan hutan dapat menyebabkan banjir. Hutan pada dasarnya berfungsi sebagai daerah resapan air, menyimpan air hujan kemudian mengalirkan kepada manusia melalui bentuk air tanah. Jika hutan terus ditebangi secara liar akan menimbulkan banjir bagi kawasan daerah itu, dengan banjir yang terus terjadi dengan skala besar, maka ada kemungkinan menyebabkan tanah longsor.

Jadi seharusnya semua manusia menjaga lingkungan agar tidak menghadirkan bencana bagi manusia lain dan manusia itu sendiri. Mulailah dari hal kecil yang paling sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan lingkungan tempat tinggal, dengan melakukan hal-hal itu sudah cukup membantu lingkungan agar tidak terjadi banjir, menjauhkan diri dari musibah dan tetap menjaga kesehatan dari penyakit yang mudah timbul dan menular jika terjadi musibah banjir.

Demikianlah ulasan mengenai Hidrosfer, yang pada kesempatan kali ini dapat dibahas dengan lancar. Semoga ulasan di atas bisa bermanfaat bagi yang menyimaknya. Kiranya cukup sekian, kurang lebihnya mohon maaf dan sampai jumpa.
*Rajinlah belajar demi Bangsa dan Negara, serta jagalah kesehatanmu!!!
*Semoga anda sukses!!!