Sabtu, 04 Januari 2020

Konflik dalam Kehidupan Sosial

1. Pengertian Konflik Menurut Ahlinya
  • Menurut Kartono, konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik & terkadang tidak dapat diserasikan, sebab dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap & struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase, maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.
  • Menurut Robert M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, & sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, namun juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik terjadi karena benturan kekuatan & kepentingan antara satu kelompok & kelompok lain dalam rangka memperebutkan sumber-sumber kemasyarakatan/ekonomi, politik, sosial, & budaya/yang relatif terbatas.
 konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik  Konflik dalam Kehidupan Sosial
Konflik antara majikan dan buruh dapat dimasukan dalam kategori konflik individu kelompok. Sedangkan konflik antar teman sekolah bisa digolongkan konflik antar individu.

Contoh konflik antara kelompok & kelompok adalah konflik para pedagang kaki lima dengan para petugas ketertiban, dan umumnya melibatkan dalam skala luas. Konflik antar kelompok & juga bisa berupa konflik antar suku bahkan antar bangsa/ antar negara.


2. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial
Pada umumnya akar dari konflik tidaklah lain adalah karena perbedaan. Ulasan berikut ini merupakan beberapa penyebab konflik yang umumnya terjadi dalam kehidupan manusia;

a. Perbedaan Individu
Manusia itu adalah makhluk individu yang unik. Manusia itu berbeda-beda, orang tua, suku, & ras. Manusia yang lahir dari dalam satu rahim pun memiliki banyak perbedaan. Meskipun secara fisik sekilas sama, seperti dalam kasus bayi kembar, belum tentu pendirian & perasaan kedua kembar itu sama. Perbedaan pendirian & perasaan akan suatu hal/ lingkungan yang nyata bisa menjadi faktor penyebab timbulnya konflik sosial.

b. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Manusia dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkup yang lebih luas, berbagai kelompok kebudayaan dapat saja mempunyai nilai-nilai & norma-norma sosial yang berbeda-beda. Perbedaan ini yang bisa mendatangkan konflik sosial, karena kriteria tentang sopant-tidak sopan, pantas-tidak pantas,/bahkan berguna/tidak bergunanya sesuatu baik itu benda fisik ataupun non-fisik dapat tidak sama.

c. Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan sering menjadi penyebab bentrok kepentingan. Bentrok kepentingan bisa terjadi di bidang politik, ekonomi & sebagainya. Hal tersebut dikarenakan setiap individu memiliki kebutuhan & kepentingan yang berbeda dalam melihat/mengerjakan sesuatu. Orang memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan berbeda-beda. Kadang-kadang manusia bisa melakukan hal yang sama, namun untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini bisa juga menyangkut politik, sosial, ekonomi, & budaya. Demikian juga bisa terjadi antar kelompok / antara kelompok & individu.

d. Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat
Peraturan yang sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat umumnya dilakukan melalui berbagai kajian terlebih dahulu. Tentu dilakukan agar masyarakat tidak terkejut dengan perubahan yang tiba-tiba terjadi. Perubahan adalah sesuatu yang lazim & wajar terjadi, namun apabila berlangsung cepat/bahkan mendadak, perubahan itu akan menyebabkan konflik sosial. Suatu konflik sosial memiliki kecenderungan /kemungkinan untuk mengadakan penyesuaian kembali norma-norma & hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian-bagian kelompok itu.

3. Akibat-Akibat Konflik Sosial
Berikut ini beberapa merupakan akibat dari terjadinya konflik sosial;
  • Retaknya hubungan antar individu /kelompok
  • Rusaknya harta benda & bahkan hilangnya nyawa manusia
  • Terjadinya perubahan kepribadian para individuru
4. Cara Menangani Konflik
Biasanya cara untuk menghindari konflik antara lain sebagai berikut;
  • Menghindar
  • Memaksakan kehendak
  • Tawar menawar
  • Kolaborasi
  • Menyesuaikan kepada keinginan orang lain.