Rabu, 08 Januari 2020

Arti Permainan Bedeh Beddhena Beddhek Beddeh dan Laler Menclok nang Lore Rel



Arti Permainan Bedeh Beddhena Beddhek Beddeh dan Laler Menclok nang Lore Rel


Permainan Pelafalan Kata Merupakan Salah Satu Bentuk Belajar Bahasa
Pernah dengar permainan kata bedeh bedhena beddhek beddeh? Penutur bahasa Madura atau orang yang hidup di sekitar bahasa Madura pasti pernah atau bahkan sering mengucapkan kalimat tersebut.


Kalimat tersebut terdiri dari empat kata yang masing-masing memiliki makna. Masing-masing kata tersebut memiliki bentuk yang mirip tapi sedikit berbeda. Akhirnya memiliki makna yang berbeda. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, masing-masing kata beda jauh.



Cara membaca bedeh beddhena beddhek beddeh adalah:
Bedeh = be-deh
Beddhena = bed-dhe-na
Beddhek = bed-dhek
Beddeh = bed-deh

Arti masing-masing kata tersebut adalah:
Bedeh artinya ada
Beddhena berasal dari kata dasar beddhe artinya tempat atau wadah, imbuhan –na sama dengan –nya dalam Bahasa Indonesia dan –ne dalam bahasa Jawa. Jadi, artinya beddhena adalah tempatnya.
Beddhek artinya bedak
Beddeh artinya sobek atau koyak

Jadi, jika dirangkai menjadi kalimat artinya bedeh beddhena beddhek beddeh adalah ada wadahnya bedak koyak. Kalimat tersebut jika ditulis dalam kalimat yang baik dan benar adalah: ada wadah bedak yang koyak.

Permainan-permaian susunan kata yang mirip dan dijadikan dalam satu kalimat ini tidak hanya ada dalam bahasa Madura, tetapi juga dalam bahasa-bahasa yang lain. Hal ini berkaitan dengan pelafalan yang sulit karena bentuk yang mirip.

Dalam Bahasa Jawa ada permainan pengucapan kalimat laler menclok nang lore rel artinya lalat hinggap di utara rel. Pengucapan dalam bahasa terjemahannya mudah. Tetapi pengucapan dalam bahasa Jawa sangat sulit, bisa jadi salah eja.

Kesalahan pengejaan biasanya menjadi: laler menclok nang lore ler; bisa juga: laler mencok nang lole rel, serta berbagai variasi yang mungkin muncul karena adanya fonem (bunyi) L dan R yang berpindah dan berdekatan. Ini sulit diucapkan.

Kesulitan pelafalan r dan l ini juga diakomodasi dalam aturan pembentukan istilah dalam bahasa Indonesia. Tetapi hanya pada kasus kata ajar. Kata ajar yang mendapat imbuhan ber- ‘normalnya’ menjadi berajar tetapi karena kesulitan pengucapan dua huruf r dalam satu kata, maka pelafalan yang mudah adalah belajar dan disepakati oleh seluruh penutur bahasa Indonesia (konvensional).

Silahkan pilih yang mana, mau Bedeh beddhena beddhek beddeh atau laler menclok nang lore rel. Keduanya sama-sama melatih pelafalan dan konsentrasi otak. Seandainya banyak permainan yang positif seperti ini.